Awal kehidupan Alexander Hamilton

Alexander Hamilton lahir dan membesar di Charlestown, ibu pulau Nevis di Kepulauan Lindung Angin yang diperintah British pada ketika itu. Beliau dan abangnya James Jr. (1753–1786)[1] merupakan anak luar nikah Rachel Faucette, seorang kacukan British dan Huguenot Perancis,[2]:8 dan James A. Hamilton, seorang berbangsa Scotland dari Grange, Ayrshire.[3] Rachel meninggal akibat demam kuning tanggal 19 Februari 1768.[4]

Hamilton menjadi seorang kerani untuk syarikat import-export Beekman and Cruger yang melakukan urusan perniagaan di New York dan New England. Beliau dan James Jr. mula-mula dijaga sepupu mereka Peter Lytton; namun Lytton membunuh diri pada Julai 1769. Adik-beradik tersebut membawa diri selepas kejadian itu sehingga berpisah.[5]

Pendidikan

Pada musim luruh 1772, Hamilton tiba di Elizabethtown Academy, sebuah sekolah grammar di Elizabethtown, New Jersey. Pada tahun 1773, beliau berguru dengan Francis Barber di Elizabethtown sebagai persiapan diri sebelum memasuki perguruan tinggi. Pemikirannya pada kala itu dipengaruhi oleh William Livingston, seorang intelek dan revolusioner ternama yang sempat tinggal bersama Hamilton di Liberty Hall.[6] Hamilton melanjutkan pendidikannya di King's College, New York (sekarang Universiti Columbia) pada musim luruh 1773 "sebagai seorang mahasiswa tidak didaftarkan" sebelum perkara tersebut diselesaikan secara resmi pada Mei 1774.[7] Pada penampilan terbuka pertamanya tanggal 6 Julai 1774 di King's College, sahabat Hamilton, Robert Troup, memuji kemampuan Hamilton untuk menjelaskan dengan ringkas hak-hak dan alasan golongan patriot layak melawan pihak Great Britain.[8] Hamilton, Troup, dan empat mahasiswa lainnya membentuk sebuah persatuan pencinta sastera tanpa nama yang disebut-sebut sebagai pendahulu Philolexian Society.[9][10]

Ketika biarawan Gereja Inggris Samuel Seabury menerbitkan serangkaian pamflet yang mendukung perjuangan kaum Loyalis tahun 1774, Hamilton menanggapinya secara anonim lewat artikel politik pertamanya, A Full Vindication of the Measures of Congress dan The Farmer Refuted. Seabury cuba menakut-nakutkan penduduk koloni dan mencegah persatuan koloni.[11] Hamilton menulis dua artikel lain yang mengkritik Undang-Undang Quebec[12] dan mungkin juga menulis 15 artikel anonim "The Monitor" di New York Journal.[13] Meski Hamilton merupakan pendukung pihak Revolusi sebelum perang, beliau tidak menyetujui kerusuhan bergerombol melawan kaum Loyalis. Pada tanggal 10 Mei 1775, Hamilton mendapat nilai tambahan karena menyelamatkan presiden universitas Myles Cooper, seorang Loyalis, dari serangan kerumunan dengan berbicara panjang lebar sehingga Cooper dapat menyelamatkan diri.[14]